IT'S NOT SKINSHIP chapter 1
AUTHOR
: Marlina
Fitriya (@marlinaFLK)
MAIN
CAST :
Kim Myungsoo “INFINITE”
Bae Suzy “MISS A”
Lee Gikwang “BEAST”
Han SeungYeon “KARA”
Nam Woohyun “INFINITE” as Bae Woohyun
OTHER
CAST :
Kim So Hyun as Gikwang’s Dongsaeng
Joo Hye Rin as Gikwang’s Dongsaeng
Jung Hye Young as Gikwang’s Eomma
Lee Ri Ah as Suzy’s Chingu
Lee Yeon Hee as Suzy’s Chingu
Kim Sun Ah as Suzy’s Seosangnim
dan cast lain yang bisa muncul tiba-tiba
dalam cerita
GENRE
:
Sad, Romance
RATING
: PG
16
Ini adalah ff pertamaku yang aku pos di
blog. Ide alur cerita ini muncul udah lama banget. Tapi karena buat blognya
baru, jadi ya baru di pos sekarang. Sebelumnya ff ini hanya jadi bahan
bacaanku. Tapi setelah melalui pemikiran panjang, aku putuskan uuntuk membuat
blog agar ff ini juga bisa dibaca para myungzy shipper. Untung-utung kalau bisa
membuat myungzy shipper bahagia kan juga bisa dapet pahala...hehehe
Cast yang tercantum adalah milik Tuhan,
orang tua dan managemen mereka. Author hanya meminjam untuk kepentingan cerita.
Sedangkan cerita adalah milik author. Jika ada nama, tempat, judul, alur dan
cerita itu hanyalah suattu kebetulan tanpa kesengajaan karena cerita ini
bersumber dari imajinasi author.
-----“IT’S
NOT SKINSHIP”----
Author’s POV
Nan maeumi yakhaeyo oeroundo manha
gakkeum honjaseo ulgido haeyo
naneun babora hanabakke mollayo
sarangeul julsu isseodo beorineun beobeun moreujyo
Nan gasiga manhayo geuraeseo sangchega manha
ireon narana julsuinnayo
gidaegosipeo geudaeui pum aneseo
beorigo beoryetdeon naui sarangedeul dasihanbeon mitgosipeo
Nunmuri manhaseo sarange geobi manhaseo
geudael ape dugo hangeoreumdo motga
jeongmal nal saranghandamyeon dallyeowa nareul anajwoyo
nan bolsu eobtjyo nunmuri manhaseo
Nan bimiri manhayo geuraeseo geojitdo manha
ireon narado ihaehanayo
jiugo sipeo dasi dolligo sipeo
sogigo sogatdeon jinan sarangeul dasihanbeon itgosipeo
Nunmuri manhaseo sarange geobi manhaseo
geudael ape dugo hangeoreumdo motga
jeongmal nal saranghandamyeon dallyeowa nareul anajwoyo
nan bolsu eobtjyo nunmuri manhaseo
Barami bureo wayo nan salmyeosi nuneul gamatjyo
geudaehyanggi neukkyeojineunde
eodie seo innayo nareul bogo innayo
naega wonhae geudaereul wonhae
Nunmuri neomchyeoseo sarange geobi neomchyeoseo
geudael ape dugo araboji motae
jeongmal nal saranghandamyeon dallyeowa nareul anajwoyo
nan bolsueobtjyo nunmuri manhaseo
Geudae soneuro nae nunmul dakkajwoyo...
Nan maeumi yakhaeyo oeroundo manha
gakkeum honjaseo ulgido haeyo
naneun babora hanabakke mollayo
sarangeul julsu isseodo beorineun beobeun moreujyo
Nan gasiga manhayo geuraeseo sangchega manha
ireon narana julsuinnayo
gidaegosipeo geudaeui pum aneseo
beorigo beoryetdeon naui sarangedeul dasihanbeon mitgosipeo
Nunmuri manhaseo sarange geobi manhaseo
geudael ape dugo hangeoreumdo motga
jeongmal nal saranghandamyeon dallyeowa nareul anajwoyo
nan bolsu eobtjyo nunmuri manhaseo
Nan bimiri manhayo geuraeseo geojitdo manha
ireon narado ihaehanayo
jiugo sipeo dasi dolligo sipeo
sogigo sogatdeon jinan sarangeul dasihanbeon itgosipeo
Nunmuri manhaseo sarange geobi manhaseo
geudael ape dugo hangeoreumdo motga
jeongmal nal saranghandamyeon dallyeowa nareul anajwoyo
nan bolsu eobtjyo nunmuri manhaseo
Barami bureo wayo nan salmyeosi nuneul gamatjyo
geudaehyanggi neukkyeojineunde
eodie seo innayo nareul bogo innayo
naega wonhae geudaereul wonhae
Nunmuri neomchyeoseo sarange geobi neomchyeoseo
geudael ape dugo araboji motae
jeongmal nal saranghandamyeon dallyeowa nareul anajwoyo
nan bolsueobtjyo nunmuri manhaseo
Geudae soneuro nae nunmul dakkajwoyo...
( TOO MUCH TEARS - BAE SUZY )
Nyanyian yang begitu lembut memenuhi
ruang musik salah satu sekolah terbaik di Korea. Seoul International High
School terkenal dengan sekolah yang memiliki prestasi segudang dan murid yang
memiliki keahlian yang tak perlu dipertanyakan. Salah satunya adalah yeoja yang
jari-jemarinya masih sibuk menekan tuts piano hingga membentuk rangkaian nada
yang indah. Yeoja ini dipercaya untuk merebut piala pada School Festival Music
yang tak pernah lepas dari genggaman Seoul International High School. Dia
adalah......
“Bae Suzy, permainan pianomu semakin
luar biasa. Perpaduan melodi yang indah dan suara lembut pasti akan membius
seluruh penonton di malam festival nanti,” puji Kim Seosangnim sambil bertepuk
tangan saat Suzy baru saja menyelesaikan lagu yang ia nyanyikan.
“Gomawo, seosangnim. Aku tahu aku selalu
terlihat luar biasa saat bernyanyi. Jadi tak perlu memujiku seperti itu karena
aku sudah terlalu sering mendengarnya.” Rasa percaya diri itu memang tak pernah
terlepas dari sosok yeoja berambut bergelombang ini.
“Cihhh,,tingkat percaya dirimu
benar-benar sudah akut. Aku menyesal telah memujimu,” ucap Kim Seosangnim
sambil mempautkan bibirnya.
“Seosangnim, jangan kau buat bibirmu
seperti itu.” kata Suzy dengan ekspresi tak suka.
“Wae?” tanya Kim Seosangnim sambil
mendekatkan wajahnya ke wajah Suzy. Suzy menjauhkan tubuhnya dan menuju kursi
yang terdapat tasnya.
“Kau terlihat jelek, seosangnim. Aku
kasihan jika kau semakin jelek dan tua, kau tak akan mendapatkan jodoh. Aku
sangat kasihan melihat kau menjadi perawan tua.”
Suzy segera berlari meninggalkan ruangan
itu sebelum ruangan itu terbakar oleh api yang dikeluarkan Kim Sun Ah, salah
satu seosangnim di Seoul International High School.
“Yak! Suzy-shi. Beraninya kau mengatakan
hal tersebut pada seosangnimmu. Dasar murid tak punya sopan santun. Lihat saja
nanti, pasti aku akan mendapatkan namja seperti Brad Pitt,” teriak Kim
Seosangnim yang terlihat sangat kesal.
Pertengkaran antara guru dan murid ini
akan selalu terjadi. Jangan heran jika selalu mendengar kata pedas terlontar
dari mulut Suzy untuk seosangnimnya tersebut. Bukan berarti Suzy murid yang tak punya sopan. Tapi
karena hubungan mereka yang terlalu intim menyebabkan hubungan guru-murid
berubah menjadi sahabat.
-----“IT’S
NOT SKINSHIP”----
Suzy’s POV
Aku terus memandangi jam yang melingkar
di tanganku. Sudah 10 menit, aku menunggu namja itu. Namun sampai saat ini
belum terlihat batang hidungnya. Tak biasanya, namja itu telat menjemputku.
Biasanya 20 menit sebelum latihanku selesai, namja itu sudah terlihat di
pojokan ruang musik sambil menikmati lagu yang ku nyanyikan. Namun hari ini,
aku harus rela menunggu kedatangannya di depan gerbang sekolah.
Tak lama kemudian, aku melihat mobil Audy
merah menuju kearahku. Awas saja ‘Pelvic Bone Kwang’, aku tak akan segan-segan
memarahimu.
“Yak! Kau kemana saja. Kenapa baru
datang, hmm? Darahku hampir sudah habis dihisap nyamuk jika kau tak segera
datang,” teriakku begitu dia turun dari mobil tersebut. Gikwang pun segera
menutup telinganya.
“Maafkan aku. Oh ya, aku punya sesuatu
untukmu.” Dia kemudian kembali lagi kedalam mobil. Sementara mimik kesalku
belum hilang dari wajahku.
“Tarra..permen kipas. Aku membelikan ini
hanya untuk Bae Suzy seorang.” Gikwang memberikan permen kipas itu padaku. Dia
sangat tahu jika permen kipas selalu bisa merubah mood ku menjadi baik. Seketika
kekesalanku padanya pun menghilang.
“Gomawo, Kwangi.” Aku pun menunjukan
senyum termanisku.
“Neumo yeoppo,” katanya sambil mencubit
pipiku.
“Appo,” aku melepaskan tangannya dari
pipiku. “Jangan kau kira dengan permen kipas ini, aku akan memaafkanmu.”
“Aku kira dengan menunjukan senyum
manismu tadi kau sudah memaafkan aku,” ucap Gikwang dengan tidak bersemangat.
Aku tersenyum saat meilhat dia mempautkan pipinya. Benar-benar lucu.
“Temani aku makan, nde? Setelah itu, aku
pasti akan memaafkanmu.”
“Tapi kau kan yang akan membayar
makanannya?”
“Ani, kau yang akan membayarnya.”
“Yak! Bae Suzy, apa kau tega mengambil
jatah eomma dan dua adikku yang cantik-catik itu. Aku bahkan mendapat uang dari
appamu.”
“Arasso. Makanlah sepuasnya aku yang
akan membayarnya.”
Lee Gikwang, nama lengkap namja itu. Namja
cool namun tak terlalu tinggi itu. Dia adalah sahabat terbaikku. Selain itu,
dia adalah orang yang siap mengantarku 24 jam. Bukan karena dia tak punya
pekerjaan lain tapi itulah pekerjaannya, menjadi supir pribadiku. Aku tak
pernah memperlakukan dia sebagai seorang supir. Dia lebih seperti sahabat
terbaikku. Hubungan kami tak seperti atasan dan bawahan. Tapi hubungan ini
berjalan layaknya teman sebaya.
Author’s POV
“Tak biasanya kau terlambat menjemputku,”
ucap Suzy memulai pembicaraan saat mereka menunggu pelayan mengantarkan pesanan
mereka. Mereka kini telah berada di salah satu restoran masakan barat terbesar
di korea.
“Woohyun hyung tadi pulang,” jawab
Gikwang tak semangat.
“Mwo? Woohyun oppa pulang. Apakah dia
terlihat baik-baik saja? Apakah dia menanyakan keadaanku?” tanya Suzy dengan
menggebu-gebu.
“Suzy-ah, kau tampak seperti orang yang baru
mengenal oppamu itu satu menit yang lalu. Aku heran mengapa malaikat seperti
kau dan appamu bisa mempunyai anggota keluarga keturunan penjahat seperti dia.”
“Yak! Jangan menilai oppaku seperti
itu.”
“Tapi memang seperti itu kan
kenyataannya. Dalam cerita fiksi saja, seorang yang mempunyai hati malaikat,
maka anggota keluarganya juga memiliki hati malaikat. Lihatlah cerita
Cinderella, Putri Salju dan Rapunzel. Kecuali jika dia oppa tirimu.”
“Dia oppa kandungku. Bagaimanapun
keadaannya dia tetap akan jadi oppaku. Aku selalu menyayanginya.”
“Arasso. Woohyun hyung adalah orang yang
beruntung memiliki keluarga seperti kau dan appamu. Tapi dia juga namja paling
babo yang menyia-nyiakan kasih sayang yang tulus dari kalian.”
“Apa yang Woohyun oppa saat dirumah
tadi?”
“Seperti biasa. Dia merusak barang
dirumah, meminta uang dan pergi. Harusnya kau sudah hafal kelakuannya.”
“Arasso..” jawab Suzy lemas.
Suzy yang awalnya sangat senang
mendengar oppanya pulang, Akhirnya harus menelan kekecewaan lagi. Tak hanya
sekali ia merasa kecewa dengan oppa yang sangat ia sayangi tersebut. Dia pun
hanya menundukan kepalanya.
-----“IT’S
NOT SKINSHIP”----
Author’s POV
“Bae Woohyun,” teriak segerombolan namja
yang tak bisa disebut sebagai remaja lagi. Mereka berlari mengejar Woohyun yang
tampaknya tak lagi bisa mereka kejar.
“Sial, dia berhasil lolos lagi,” kata
namja berkumis yang menjadi ketua dari kelompok ini “Ayo, kita bubar. Kita akan
buat pelajaran untuknya besok,” lanjutnya.
Sementara di dalam mobil yang tak jauh
dari segerombolan namja tersebut, Woohyun tampak kelelahan sambil mengatur
nafasnya. Woohyun tampak lega saat dia tak lagi melihat segerombolan namja yang
mengejarnya tadi.
“Huft,,untung saja. Kau memang pintar
dalam hal seperti Bae Woohyun,” kata Woohyun bangga. Dia pun menyenderkan
kepalanya di jok depan mobil tersebut karena ingin mengembalikan energinya yang
habis saat beradu cepat dengan kelompok tadi.
“Yak! Siapa kau? Beraninya kau masuk
mobilku,” teriak yeoja yang baru saja membuka pintu mobilnya. “Kau pasti
pencuri? Tolong, ada pencuri,” lanjutnya sambil memukuli Woohyun dengan tas
yang dibawanya.
“Diamlah. Aku bukan pencuri,” jawab
Woohyun sambil membekap mulut dan menahan tangan dan tubuh yeoja cantik
tersebut agar tidak berteriak dan memukulnya.
“Mmmmhh...lepas..kan a..ku..” kata yeoja
itu dengan kesusahan karena tangan Woohyun tak lepas dari mulutnya.
“Aku akan melepaskanmu tapi berhentilah
berteriak.”
“Mmmmhhh,,” jawab yeoja itu sambil
menganggukan kepalanya. Woohyun pun melepaskan yeoja itu. “Sebenarnya kau
siapa? Kenapa ada di mobilku? Kau pasti pencuri. Mengakulah jika kau itu memang
pencuri,” teriak yeoja itu lagi.
“Aku tidak tuli. Kenapa kau terus
berteriak? Aku bukan pencuri. Apa wajahku seperti seorang pencuri?”
Yeoja itu menggelengkan kepalanya,
pertanda ia menjawab tidak.
“Lalu kenapa kau ada di mobilku?” tanya
yeoja tersebut sambil menyipitkan matanya. Tampaknya yeoja ini masih belum
percaya dengan Woohyun sepenuhnya.
“Aku tadi hanya bersembunyi.”
“Bersembunyi?”
“Hhmm,,aku bersembunyi dari orang yang
menjadi rival bisnis ayahku. Mereka mengejarku dan ingin melukaiku karena appaku
berhasil memenangkan tender. Semacam gertakan. Ah, sudahlah aku lapar. Kau
harus mentraktir aku makan sebagai ganti kau hampir membuat nama baikku hancur
karena kau menyebut aku pencuri.”
“Wae? Kenapa aku harus mentratraktirmu?”
“Apa kau mau aku laporkan ke kantor
polisi karena pencemaran nama baik, hmm?”
“Ani. Ani. Baiklah aku akan
mentraktirmu. Kajja...”
Yeoja itu menyuruh Woohyun masuk ke
mobilnya. Dia pun segera memasuki mobilnya lewat pintu lain.
-----“IT’S
NOT SKINSHIP”----
Author’s POV
Yeoja tersebut hanya memandang heran
Woohyun yang sedang makan ramen dengan lahap. Aku rasa bukan lahap tapi ia
makan seperti orang dikejar anjing.
“Apa kau benar-benar anak seorang pebisnis?”
tanya yeoja itu yang tak hentinya menatap Woohyun yang sedang lahap memakan
ramennya.
“Wae? Kau tak percaya?” tanya Woohyun
yang bahkan tak berhenti memasukkan ramen ke mulutnya.
“Kau seperti orang yang tak diberi makan
selama setahun. Aku tak tahu kau memang penggila ramen atau kelaparan.”
“Kau tahu Bae Coorp?”
“Semua orang di Korea pasti tahu Bae
Coorp, perusahaan property terbesar di Korea.”
“Aku adalah anak dari pemilik Bae Coorp,
Bae Young Jae.”
“Apa kau sedang membuat sebuah lelucon?
Ayolah, ini benar-benar tidak lucu.” Yeoja itu pun tertawa lepas.
“Bae Woohyun,” kata Woohyun sambil
menunjukan kartu pengenalnya.
Yeoja itu mengambil kartu pengenal itu.
“Bae Woohyun, anak Bae Young Jae, Bae Coorp,” kata yeoja itu yang menunjukan
ekspresi tak percaya.
“Sekarang kau percaya kan? Terimakasih
atas traktirannya.” Woohyun mengacak rambut yeoja yang masih menunjukan
ekspresi herannya tersebut lalu beranjak pergi meninggalkannya.
-----“IT’S
NOT SKINSHIP”----
Myungsoo’s POV
Kenapa tempat ini seperti lautan
manusia? Aku baru saja selesai membuat rekaman lagu untuk album terbaruku.
Namun, saat aku melangkahkan kakiku menuju mobilku, banyak sekali wartawan yang
sudah berjajar di depan pintu keluar studio musik ini. Tampaknya mereka akan
mengulur waktuku untuk segera berbaring nyaman di tempat tidurku. Bahkan ini
sudah jam 11 malam, kenapa mereka masih semangat mencari berita?
“Myungsoo-shi, benarkah kau akan
mengeluarkan album baru?” tanya salah satu wartawan yang aku lihat dia bekerja
di salah satu stasiun televisi terbesar di Korea.
“Saya memang sedang menulis beberapa
lagu dan rencananya lagu itu akan menjadi salah satu lagu di album baruku,”
jawabku dengan seramah mungkin sambil menunjukan senyum palsuku.
“Kapan album itu akan dirilis?” tanya
wartawan perempuan.
“Untuk pastinya, saya tak bisa
memberitahukannya. Kemungkinan masih cukup lama karena saat ini saya sedang
menyelesaikan syuting drama yang tinggal menyisakan beberapa episode.”
“Berdasarkan beberapa sumber,
kemungkinan anda akan melakukan duet dengan penyanyi wanita? Siapakah penyanyi
wanita yang akan anda ajak untuk menjadi salah satu pengisi di album anda?”
“Untuk hal tersebut menjadi tanggung
jawab managemen sepenuhnya.”
Aku menghela nafas lega saat aku
berhasil masuk ke mobilku setelah melewati hadangan mereka. Aku lihat mereka
masih berusaha menggali informasi mengenai aku.
“Terimakasih sudah menunjukan perhatian
terhadap album baru Myungsoo. Managemen pasti akan mengadakan konferensi pers
jika album itu akan dirilis. Mohon dukungannya untuk Myungsoo.”
Kenapa managerku mengucapkan
terimakasih? Jelas-jelas para wartawan tersebut sudah mengganggu kenyamananku.
Andaikan aku bukan seorang artis, tak segan-segan aku membentak orang-orang
yang selalu membawa kamera itu. Managerku pun masuk ke mobil setelah memberikan
penjelasan. Tak lama kemudian mobil yang aku naikin melaju meninggalkan
sekumpulan pencari berita itu.
“Paman, kenapa mereka ada di depan
studio? Benar-benar mengganggu,” kataku dengan kesal.
“Aku tak tahu. Ini diluar perkiraanku,”
jawab pamanku yang sekaligus menjadi managerku. Kim Soohyun, manager yang sering
membuatku kesal. Namun berkat dialah aku menjadi sesukses ini.
“Ini untuk terakhir kalinya. Setelah
ini, aku tak mau ada wartawan yang datang ke studio apalagi saat malam seperti
ini. Semua bodyguard itupun tak bisa bertindak apa-apa. Kalau perlu mereka
harus mengusir jurnalis dan wartawan yang tak penting itu.”
“Yak! Kim Myungsoo. Jaga bicaramu. Kau
tak akan menjadi terkenal seperti ini jika tak ada mereka. Jika cara bicaramu
seperti ini terus itu akan berbahaya untuk karirmu.”
“Dan tentu saja juga untuk hidupmu kan?”
“Kau kira aku bekerja seperti ini untuk
siapa? Ini aku lakukan untukmu.”
“Aku tahu. Tapi siapa yang mau
memperkerjakan orang yang hanya lulusan junior high school.”
Tiba-tiba pamanku meminggirkan mobil dan
menghentikan secara mendadak. Sontak itu membuatku kaget.
“Kau seperti menganggap aku seorang
pengemis yang rela bersujud di bawah kakimu demi satu sen uang. Baiklah, mulai
hari ini aku akan mengundurkan diri menjadi managermu. Malam ini dan seterusnya
aku juga tak akan kembali ke apartemen. Aku bisa mencari pekerjaan yang jauh
lebih baik daripada harus terus menemani anak yang sombong dan tak bisa diatur
sepertimu,” kata paman Kim yang terlihat sangat marah. Kemudian paman Kim
keluar dari mobilku dan menutupnya sangat keras.
“Aku yakin kau tak akan benar-benar
melakukannya, paman,” kataku dengan santai. Lalu menyalakan mobilku dan
meninggalkan paman Kim.
Author’s POV
“Dasar anak kurang ajar. Tak punya sopan
santun. Eomma dan appamu adalah orang yang sangat baik. Kenapa dia mempunyai
anak yang memiliki sifat setan sepertimu? Aku jadi menyesal mempunyai keponakan
sepertimu,” teriak paman Kim sambil menendang-nendangkan kakinya tak jelas.
-----“IT’S
NOT SKINSHIP”----
Sinar matahari dengan malu-malu masuk ke
kamar seorang namja yang masih terjaga dalam mimpinya melalui celah-celah
helaian kain yang menutup jendela yang berada di lantai 15 apartemen yang
berada di kawasan Gangnam. Tampaknya namja itu mulai terganggu dengan sinar
matahari yang semakin menyilaukan matanya. Namja itu pun segera bangun dan
melemaskan otot-otonya. Namja yang bernama Kim Myungsoo itu turun dari bed king
sizenya dan menuju dapur untuk mengambil minum.
“Paman,” teriak namja itu. “Paman,”
lanjutnya. Namja itu tak mendapatkan jawaban dari orang yang dipanggilnya.
“Sepertinya perjaka tua itu benar-benar
marah padaku,” katanya sambil duduk di sofa depan televisi. “Untunglah, hari
ini aku tidak ada jadwal. Jadi tanpa dia pun tak akan jadi masalah,” lanjutnya.
-----“IT’S
NOT SKINSHIP”----
Suzy’s POV
Kantin menjadi tempat terfavorit para
murid setelah bel istirahat berbunyi. Begitupun denganku. Saat ini aku sedang
duduk dengan teman-temanku. Lee Gikwang, Lee Ri Ah dan Lee Yeon Hae. Entah ini
kebetulan atau telah direncanakan Tuhan jika 3 sahabat terbaikku itu bermarga
Lee semua. Harusnya aku pun juga bermarga Lee agar persahabatan ini tampak
lebih sempurna meskipun saat ini juga tak kalah sempurna.
“Suzy-ah, bagaimana persiapanmu untuk
School Festival Music?” tanya Lee Ri Ah, yeoja yang tampak judes namun sangat
baik hati.
“Kau tahu kan aku selalu siap untuk
menghadapi lomba tersebut. Bahkan jika itu diadakan sekarang, aku siap. Kim
seosangnim pun tak henti-hentinya memujiku,” jawabku yang selalu percaya diri
seperti biasa.
“Sebenarnya setan apa yang merasukimu,
Bae Suzy?” tanya Lee yang lain. Lee yang ini adalah yeoja yang dari wajahnya
saja dapat dilihat jika dia adalah sosok yang perhatian.
“Ani,,justru malaikat cantiklah yang
merasukiku,” jawabku semakin percaya diri.
“Aku setuju. Jika Suzy dirasuki oleh
malaikat cantik,” ucap Gikwang dengan semangat.
“Aku tahu kau menyukai Suzy, makanya kau
menyetujuinya,” kata Ri Ah yang ditujukan pada Gikwang.
“Aniya, aniya. Bukankah Suzy benar-benar
cantik. Buktinya saja banyak sunbae yang suka padanya,” bela Gikwang.
“Suzy-shi, ini ada hadiah untukmu,” kata
namja yang tampaknya satu angkatan denganku. Namun aku tak tahu dengan pasti
namanya.
“Ini dari siapa?” tanyaku dengan wajah
kebingungan. Meskipun ini bukan hal pertama yang aku alami, tetap saja aku
merasa kaget.
“Minho hyung,” jawab namja itu singkat.
“Sampaikan teimakasihku pada minho
sunbar dan lain kali tak usah memberikan aku hadiah lagi. Aku rasa ini akan
merepotkannya,” ucapku dengan tulus.
Author’s POV
Di salah satu otak, pengunjung kantin
ini merutuki apa yang ia dengar dan lihat. Dia tampak sangat kesal terhadap
Suzy.
“Kenapa harus selalu Bae Suzy? Kenapa semua
namja menyukainya? Kenapa minho oppa juga harus menyukainya? Bae Suzy, kau
harus segera kuhancurkan.”
TBC
Siapakah yeoja yang bertemu dengan
Woohyun? Lalu siapakah yeoja yang membenci Suzy?
Di Chapter 1 ini belum ada moment
Myungzynya. Mereka juga belum saling mengenal. Mungkin pada Chapter 2, mereka
baru bertemu.
Maaf jika ada typo. Mohon komentarnya. Satu
komentar memberikan author 1000 kali lipat semangat buat nulis...
Annyeonghaseyo ππ
BalasHapusFF nya JJAANNGGG.... π
Aku readers baru.. π
Semangat Min π